June 3, 2025

Puskesmas Separi III – Kesehatan

artikel dan berita seputar dunia kesehatan dari Puskesmas Separi III kalimantan timur

Tanda-tanda Awalnya Penyakit yang Kerap Dipandang Remeh
April 22, 2025 | admin

Tanda-tanda Awalnya Penyakit yang Kerap Dipandang Remeh

Tanda-tanda Awalnya Penyakit yang Kerap Dipandang Remeh

Beberapa orang kerap meremehkan pertanda kecil dalam tubuh karena dipandang sepele. Walau sebenarnya, gejala-gejala enteng dapat menjadi signal awalnya dari penyakit serius. Kekeliruan umum ini kerap muncul karena minimnya informasi, aktivitas, atau rutinitas tunda kontrol ke dokter.

Mengenal tanda-tanda sejak awal dapat menolong diagnosis penyakit bisa lebih cepat dan menghambat kompleksitas yang berbahaya. Berikut gejala-gejala awalan yang kerap disepelekan, tetapi semestinya membuat kita lebih waspada.

1. Batuk Berkelanjutan
Batuk kerap kali dipandang seperti hal umum, apalagi saat cuaca berbeda atau habis makan gorengan. Tetapi jika batuk berjalan lebih dari tiga minggu, dapat menjadi itu bukan batuk biasa.

Batuk berkelanjutan dapat memberikan indikasi:

Infeksi paru-paru seperti tuberkulosis (TBC)

Asma atau penyakit paru obstruktif akut (PPOK)

GERD (refluks asam lambung)

Bahkan juga kanker paru-paru pada tahapan awalnya

Maka jika batukmu tidak juga pulih, selekasnya kontrol diri ke dokter untuk dilihat lebih lanjut.

Tanda-tanda Awalnya Penyakit yang Kerap Dipandang Remeh

2. Kerap Capek Walau sebenarnya Tidak Banyak Kegiatan
Capek karena usaha keras atau kekurangan tidur itu wajar. Tetapi jika kamu merasa sering lelah hebat walau sebenarnya tidak beraktivitas berat, dapat menjadi itu tanda ada masalah kesehatan.

Kemungkinan-kemungkinan penyakit dibalik rasa capek berlebihan:

Anemia (kekurangan darah)

Diabetes

Masalah tiroid

Kanker (dalam beberapa kasus)

Stres atau masalah psikologis lain

Jangan acuhkan rasa capek yang berkelanjutan sebab bisa menjadi itu signal jika badanmu sedang “teriak minta bantuan “.

3. Kerap Pusing dan Kepala Berasa Enteng
Pusing memang kerap dirasa beberapa orang, tetapi jika sering terjadi, dapat menjadi itu tanda-tanda awalnya:

Penekanan darah rendah atau tinggi

Permasalahan jantung

Kurang darah (anemia)

Permasalahan saraf atau telinga sisi dalam

Masalah gula darah

Jangan cuma memercayakan permen atau air putih setiap pusing serang. Kerjakan pemeriksaan komplet jika tanda-tanda ini selalu berulang.

4. Berat Tubuh Turun Mencolok Tanpa Karena
Buat beberapa orang, berat tubuh turun dapat menjadi berita baik. Tetapi jika turunnya mencolok tanpa diet atau olahraga, kamu harus waspada.

Pengurangan berat tubuh tiba-tiba dapat berkaitan dengan:

Permasalahan pencernaan akut

Masalah tiroid (hipertiroidisme)

Diabetes

Penyakit infeksi berat

Kanker

Selalu lihat peralihan badan, terlebih bila kamu sedang tidak mengganti skema pola hidup atau makan.

5. Kerap Kencing di Malam Hari
Bila kamu kerap terjaga pada malam hari untuk membuang air kecil, jangan secara langsung kira itu karena minum kebanyakan air. Rutinitas ini dapat menjadi tanda awalnya:

Diabetes

Permasalahan prostat pada pria

Infeksi aliran kemih

Masalah ginjal

Jika peristiwa ini semakin umum terjadi dan mengusik kualitas tidurmu, selekasnya diskusikan ke dokter.

6. Cedera yang Susah Pulih
Cedera kecil umumnya pulih pada beberapa hari. Tetapi jika cedera susah pulih, dapat menjadi ini signal dari:

Diabetes (karena saluran darah tidak lancar)

Masalah imun

Infeksi serius

Permasalahan kulit seperti gangren

Bila cedera kecil sekalinya tidak pulih-sembuh dan semakin lebih buruk, seharusnya jangan diundur untuk diperiksa.

7. Sakit Perut yang Tiba dan Pergi
Sakit di perut kadang-kadang memang wajar. Tetapi jika kerap kumat di tempat yang masih sama, seharusnya jangan dipandang sepele. Dapat menjadi tanda-tanda dari:

Maag atau GERD

Batu empedu

Radang usus buntet

Kanker lambung atau usus

Tulis lokasi dan frekwensi sakit di perut yang kamu alami. Bila skema nyerinya konsisten, itu dapat menolong analisis dini.

Mengapa Tanda-tanda Enteng Tidak Bisa Diacuhkan?
Banyak penyakit akut diawali dari tanda-tanda enteng yang kerap diacuhkan. Mendeteksi dini ialah kunci untuk menyembuhkan penyakit saat sebelum menjadi parah. Makin cepat diketahui, kesempatan pengobatan akan makin tinggi.

Disamping itu, tanda-tanda enteng yang didiamkan bisa mengalami perkembangan dan menghancurkan organ penting pada badan. Tidak hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah kualitas hidup di periode depan.

Panduan untuk Menanggapi Tanda-tanda Awalnya Penyakit

Jangan tunda berobat ke dokter
Jika ada tanda-tanda yang tidak biasa dan berjalan lebih dari sekian hari, seharusnya langsung diperiksa.

Menjaga gaya hidup sehat
Makan yang bergizi, cukup tidur, olahraga teratur, dan jauhi depresi berlebih.

Tulis tiap peralihan badan
Baik itu capek, berat tubuh, pusing, atau frekwensi membuang air. Catatan ini dapat bermanfaat saat kamu kontrol ke dokter.

Jangan self-diagnose
Jauhi menebak penyakit sendiri tanpa pemeriksaan klinis yang valid.

Penutup
Banyak dari kita terlatih meremehkan tanda-tanda awalnya penyakit karena dipandang hal sepele. Walau sebenarnya, tanda-tanda itu dapat menjadi signal penting dari badan untuk minta perhatian. Jangan tunggu hingga kronis baru bertindak. Lebih bagus menghambat dan mendeteksi dini dibanding menyesal kemudian.

Mulai saat ini, yok lebih peduli cmd368 login dengan keadaan badan sendiri. Jika kamu merasakan ada yang ganjil, jangan sangsi untuk kontrol ke dokter. Kesehatan itu investasi periode panjang.

Share: Facebook Twitter Linkedin
April 21, 2025 | admin

Mengenal Gejala Awal Diabetes yang Sering Diabaikan

Mengenal Gejala Awal Diabetes yang Sering Diabaikan

Diabetes adalah salah satu penyakit kronis yang terus meningkat jumlahnya setiap tahun, baik di Indonesia maupun di dunia. Sayangnya, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka sudah mengalami gejala awal diabetes. Hal ini karena tanda-tanda awalnya sering kali muncul perlahan dan dianggap sepele. Padahal, semakin dini diabetes terdeteksi, semakin besar peluang untuk mengendalikan dan mencegah komplikasi yang serius.

Apa Itu Diabetes?

Diabetes atau kencing manis adalah kondisi di mana kadar gula (parlay bola) dalam darah terlalu tinggi. Glukosa seharusnya digunakan sebagai sumber energi, tetapi pada penderita diabetes, tubuh tidak mampu menggunakan glukosa secara efektif. Ini bisa terjadi karena tubuh kekurangan insulin (diabetes tipe 1) atau tidak dapat menggunakan insulin dengan baik (diabetes tipe 2).

Gejala Awal Diabetes yang Perlu Diwaspadai

1. Sering Buang Air Kecil, Terutama di Malam Hari

Jika kamu merasa lebih sering buang air kecil dari biasanya, terutama saat malam hari, ini bisa menjadi tanda tubuh sedang berusaha mengeluarkan kelebihan gula melalui urin. Ginjal dipaksa bekerja lebih keras untuk menyaring glukosa dari darah, sehingga tubuh akan membuangnya lewat urine.

2. Rasa Haus Berlebihan

Karena tubuh kehilangan banyak cairan akibat sering buang air kecil, kamu akan merasa sangat haus meskipun sudah minum berkali-kali. Rasa haus ini tidak seperti biasanya, bahkan bisa terjadi setiap beberapa menit sekali.

3. Mudah Lapar dan Cepat Lelah

Glukosa adalah sumber energi utama tubuh. Ketika tubuh tidak bisa mengolahnya dengan baik, maka energi tidak diserap dengan maksimal, sehingga kamu akan merasa lemas dan mudah lapar meskipun sudah makan. Ini adalah salah satu gejala klasik yang sering diabaikan.

4. Penurunan Berat Badan yang Tidak Dijelaskan

Meski makan banyak, penderita diabetes sering mengalami penurunan berat badan yang drastis. Ini terjadi karena tubuh membakar lemak dan otot untuk menggantikan energi yang tidak didapat dari glukosa.

5. Penglihatan Kabur

Kadar gula darah tinggi dapat mempengaruhi cairan dalam lensa mata, membuat penglihatan menjadi buram. Jika tidak segera ditangani, hal ini bisa berujung pada kerusakan mata jangka panjang, termasuk risiko kebutaan.

6. Luka yang Lama Sembuh

Penderita diabetes sering mengalami luka kecil yang sulit sembuh, terutama di bagian kaki. Ini disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah dan kerusakan saraf akibat tingginya kadar gula.

7. Infeksi Kulit dan Gatal-gatal

Tingginya kadar gula darah bisa memicu pertumbuhan jamur dan bakteri. Gejalanya bisa berupa infeksi kulit yang sering kambuh, terutama di area lembab seperti selangkangan, ketiak, atau lipatan kulit.

Siapa yang Berisiko Mengalami Diabetes?

Beberapa faktor risiko diabetes antara lain obesitas, gaya hidup kurang gerak, pola makan tinggi gula dan karbohidrat, riwayat keluarga penderita diabetes, tekanan darah tinggi, dan usia di atas 40 tahun. Namun, kini diabetes juga mulai banyak ditemukan pada usia muda karena gaya hidup yang tidak sehat.

Langkah Pencegahan dan Deteksi Dini

Mengenali gejala awal dan melakukan pemeriksaan kadar gula darah secara rutin adalah langkah penting. Pemeriksaan bisa dilakukan di puskesmas, klinik, atau laboratorium kesehatan. Jika kamu memiliki dua atau lebih gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter.

Pencegahan diabetes bisa dilakukan dengan mengadopsi pola hidup sehat. Perbanyak konsumsi sayur, buah, dan makanan berserat tinggi. Kurangi gula tambahan, minuman manis, dan makanan cepat saji. Jangan lupa rutin berolahraga minimal 30 menit sehari dan hindari stres berlebih.

Kesimpulan: Jangan Abaikan Gejala Kecil

Diabetes sering disebut sebagai “silent killer” karena berkembang diam-diam dan baru terasa saat komplikasi mulai terjadi. Oleh karena itu, mengenali gejala awal diabetes dan melakukan tindakan sejak dini sangatlah penting. Jangan tunggu sampai parah—kenali tubuhmu, jaga pola hidup sehat, dan periksa gula darah secara berkala.


Share: Facebook Twitter Linkedin
Penyakit Ginjal: 16 Jenis Makanan Sebaiknya Dihindari
April 17, 2025 | admin

Penyakit Ginjal: 16 Jenis Makanan Sebaiknya Dihindari

Penyakit Ginjal: 16 Jenis Makanan Sebaiknya Dihindari

Ginjal adalah salah satu organ penting dalam tubuh yang berfungsi menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah, mengatur tekanan darah, serta menjaga keseimbangan elektrolit. Namun, jika fungsi ginjal terganggu, dampaknya bisa sangat serius bagi kesehatan secara keseluruhan.

Penyakit Ginjal: 16 Jenis Makanan Sebaiknya Dihindari

Penyakit ginjal dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari diabetes, tekanan darah tinggi, hingga gaya hidup yang kurang sehat. Salah satu aspek link alternatif planetbola88 penting dalam menjaga kesehatan ginjal adalah memperhatikan pola makan. Pasalnya, ada sejumlah makanan yang bisa memperberat kerja ginjal dan memperparah kondisi pasien yang sudah mengalami gangguan ginjal.

Berikut ini adalah daftar 16 makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita penyakit ginjal

1. Makanan Tinggi Natrium (Garam)
Garam dalam jumlah berlebih bisa meningkatkan tekanan darah dan memperparah kerusakan ginjal. Hindari makanan olahan, makanan kaleng, dan camilan asin.

2. Daging Olahan
Sosis, bacon, kornet, dan ham termasuk dalam daftar makanan tinggi natrium dan fosfor yang bisa membebani ginjal.

3. Produk Susu Penuh Lemak
Susu dan produk turunannya mengandung fosfor dan kalium tinggi. Sebaiknya pilih alternatif rendah fosfor atau konsultasikan dengan dokter.

4. Minuman Bersoda
Minuman ringan, terutama yang berwarna gelap, sering mengandung asam fosfat. Ini bisa menyebabkan pengeroposan tulang dan memperburuk kondisi ginjal.

5. Makanan Cepat Saji
Selain mengandung banyak garam, fast food juga tinggi lemak jenuh yang bisa memicu obesitas dan tekanan darah tinggi.

6. Makanan Kaleng
Sup, sayuran, dan ikan kalengan biasanya mengandung pengawet dan garam dalam jumlah besar. Bila terpaksa, pilih versi rendah sodium.

7. Roti Gandum Utuh
Meski dianggap sehat untuk sebagian orang, penderita penyakit ginjal sebaiknya menghindari roti gandum karena kandungan fosfor dan kalium yang lebih tinggi dibanding roti putih.

8. Buah Pisang
Pisang mengandung kalium dalam jumlah tinggi. Kalium berlebih dalam darah bisa menyebabkan irama jantung tidak normal.

9. Jeruk dan Jus Jeruk
Kandungan kaliumnya cukup tinggi. Sebaiknya, ganti dengan buah rendah kalium seperti apel atau anggur.

10. Kentang
Kentang juga mengandung banyak kalium, terutama jika dikonsumsi dalam bentuk goreng. Perendaman dan perebusan bisa sedikit menurunkan kadar kaliumnya.

11. Tomat
Baik dalam bentuk mentah maupun saus, tomat memiliki kandungan kalium tinggi. Hindari konsumsi berlebih, terutama dalam bentuk olahan.

12. Makanan Instan
Mi instan dan makanan cepat saji lainnya mengandung banyak bahan tambahan kimia yang bisa merusak ginjal dalam jangka panjang.

13. Cokelat
Cokelat mengandung kalium dan fosfor tinggi. Penderita ginjal disarankan untuk mengurangi atau bahkan menghindari makanan manis ini.

14. Kacang-Kacangan
Meskipun sehat untuk kebanyakan orang, kacang-kacangan tinggi fosfor dan kalium, yang tidak baik bagi ginjal yang sudah lemah.

15. Buah Alpukat
Alpukat adalah sumber kalium yang sangat tinggi. Meskipun sehat, ini bisa jadi bahaya tersembunyi bagi penderita penyakit ginjal.

16. Minuman Berenergi
Minuman jenis ini tidak hanya tinggi gula, tapi juga mengandung zat tambahan yang bisa memperparah kerusakan ginjal.

Tips Tambahan untuk Menjaga Kesehatan Ginjal
Perbanyak minum air putih, tetapi tetap konsultasikan kebutuhan cairan harian dengan dokter jika sudah mengalami gangguan ginjal.

Kendalikan tekanan darah dan gula darah agar tidak mempercepat kerusakan ginjal.

Rutin cek fungsi ginjal, terutama jika kamu memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ginjal

Share: Facebook Twitter Linkedin